Tuesday

Merawat Ingatan

Lama sekali tidak menulis, sebelumnya aku berpikir akan merekam setiap peristiwa yang terjadi di hidupku di kepalaku sendiri. Seperti halnya kisah kita, akan kusimpan sendiri semua jejak perjalanan denganmu. Namun akhir akhir ini, daya ingat agaknya menurun, aku merasa sedikit lebih mudah lupa pada banyak hal yang bahkan baru saja kukatakan. Semakin ke sini, semakin sulit aku merecall ingatan tentangmu. Itu kenapa, hari ini aku akan mencoba lebih sering menuliskan apa saja yang selama ini terkandung di pikiran, semata untuk merawat ingatan.

Sepertinya tidak ada yang istimewa dari pikiranku, kecuali keresahan. Dan satu satunya keresahan yang kurawat sampai hari ini, hingga jauh di kemudian hari; ialah tentangmu, tentang cinta. Tidak ada satupun kekuatan yang dapat menggerakkan seseorang untuk dapat melampaui hidup, bahkan kematian sekalipun, kecuali cinta.

Begitu senang aku melihat orang orang dengan isi kepalanya yang brilliant, namun pada akhirnya yang membuatku terpikat adalah kebaikan hati. Meski begitu, berbuat baik ke orang lain saja tidaklah cukup, harus didasari dengan logika yang valid (penalaran yang akurat) agar kebaikan kita dapat membantu, tidak justru merugikan orang lain. Begitupun sebaliknya, brilliant cara mikir saja buatku tidaklah cukup, perlu humility dan upaya menumbuhkan empati; kemampuan kita merasakan penderitaan orang lain, agar tidak membuat kita jatuh pada kecongkakan, agar kedirian kita utuh (menjadi manusia yang berpikir, manusia yang perasa).


Seorang matematikawan, John Nash, di Beautiful Mind (my all time favorite movie) pernah bilang; 

"Perhaps it is good to have a beautiful mind, but an even greater gift is to discover a beautiful heart. You are the only reason I am. You are all my reasons."



Juanda - Surabaya, 5 Juni 2024.

 

A Meaningful Life is Bigger than a Happy Life (?)

Pada satu pagi di tahun 2017, cuit burung di luar rumah terdengar saling bersahut. Aku lupa kapan persisnya, tapi masih bisa kuingat udara p...