bertatapan dengan cermin
selalu saja wajahmu beradu
tiap kali ku dapati senja membias jingga
dalam hitam malam yang begitu romantis
pada bilangan angka yang menamai dirinya: waktu
secuil angka itu terbujur di saku lusuh harapan
membebaskan benak juga degupku mengepung rembulan
membawa pergi adamu dari sudut paling remang
berselimut hangat serupa puisi dingin menikam