Close your eyes. Fall in love. Stay there.
Seruan Rumi yang agaknya melihat cinta sebagai satu pengalaman positif yang membahagiakan. Kurasa memang begitu, bagaimanapun cinta adalah peristiwa menggetarkan, menguatkan, menawarkan bahaya sekaligus keindahan. Setidaknya, begitulah aku mencintaimu.
Barangkali tak satupun kamus dapat benar benar memberi definisi pasti tentang cinta. Seperti Sartre yang melihat cinta sebagai situasi rumit, sebab individu-individu selain berusaha mengintegrasikan kebebasan mereka dengan kebebasan orang lain, mereka juga ingin tetap menjaga kemandirian dan identitas pribadi mereka. Berbeda dengan Nietzsche yang dalam hal ini senada dengan Plato, beranggapan cinta adalah bentuk kekuatan yang dapat mendorong seseorang mencari pemahaman mendalam akan pertumbuhan spiritual dan kebijaksanaan. Sementara kata Eric Fromm, cinta adalah tindakan. Fromm memandang cinta dengan empati dan kemandirian sebagai fokusnya, adalah pengalaman mendalam yang melibatkan komitmen, perhatian, dan tanggung jawab terhadap orang lain.
Pada semua ketakpastian definisi tentang cinta, satu hal yang pasti adalah aku mencintaimu. Dan meskipun cinta adalah pengalaman personal yang tak dapat dipahami orang lain-- yang kutahu cinta tidaklah egois, ia murah hati; jikapun dia memilih pergi darimu nantinya, sekalipun sedih di akhir cerita. Kau akan dapat selalu mengingat orang yang kau cintai sebagaimana ingatanmu pada moment kali pertama di hidup; sebagaimana kali pertama kau belajar bersepeda, hari pertama kau pergi sekolah, atau pertama kali kau bisa berenang. Pengalaman hidup yang memberimu pahit, sekaligus membuncahkan perasaan haru dan bahagia yang tanpa kau upayakan, namun mampu kau ingat sepanjang hayat.
Tapi hidup bukanlah fairy tale, bukan pula drama Korea yang melulu berisikan romansa manis dan membahagiakan bukan? Hidup berjalan menawarkan banyak kemungkinan; suka dan duka. Selebihnya, hari hari berlalu dengan cukup transaksional. Di kantor, pabrik, instansi, jalan, kampus kampus bahkan di rumah rumah peribadatan sekalipun, tak pelak terjadi jual beli; prosesi menimbang nimbang untungkah atau rugi.
Hidup tak ubahnya permainan-- pertaruhan antara menang kalah, perselisihan antara benar dan salah. Alih alih mendekatkan satu sama lain, kesibukan justru menjauhkan orang orang dari cinta, dari alasan yang bisa mempertaut eratkan. Pun di halaman pertama media, lalu lalang informasi tak henti hentinya memberitakan kabar duka juga kekerasan demi kekerasan. Namun orang yang mencintai, kata Rumi dalam salah satu tulisan Goenawan Mohamad, "menemukan tempat tempat rahasia di dunia yang penuh kekerasan ini. Di sanalah mereka "melakukan transaksi dengan keindahan".
...Begitulah, ketika hidup berjalan terlampau kaku dan tak berperasaan. Aku memilih menepi, kembali pulang ke dadamu: yang meski tak cukup besar, namun begitu lapang menampung letihku.
I close my eyes, fall in love again, and always with you..
Bojonegoro, 17 Juli 2024
Selamat ulang tahun, sehat dan bahagia selalu
No comments:
Post a Comment