Aku mungkin nyaman dengan lingkungan disini, tapi tidak
dengan kegelisahan yang setiap kalinya menumpuk, teronggok dalam benak.
Pemikiran subversif yang tak mudah kuinjeksi dalam diriku selama ini, kini sedikit
demi sedikit harus tergerus oleh rutinitas dan perasaan nyaman. Justru mungkin
aku merasa terlalu nyaman dengan lingkunganku saat ini. Aku khawatir terlupa
dengan diri asliku. Pribadi yang masih berupaya mendengar, mendekat pada mereka
yang minoritas dan tertindas.
Nyatanya, aku hanya berfikir tentang kerja dan terbangun keesokan
harinya untuk lagi bekerja. Semakin hari prinsip hidup serta idealisme yang
kumiliki kian tak tersentuh bahkan oleh diriku sendiri. Aku kehilangan harapan
serta mimpi akan adanya peradaban dunia yang lebih baik. Tidakkah itu terlalu
muluk? Ah, mungkin juga tidak. Apapun, aku percaya sebagaimana permasalahan
begitu juga jalan keluar berangkat dari masing-masing isi kepala. Dengan tetap
membaca dan sesekali menulis, aku berupaya menjaga akalku agar tetap sehat
serta tuhan dalam diri agar tak redup lalu mati, nurani.
Masih tentang pekerjaan,
... Aku hanya berfikir tentang hidupku sendiri, sama
sekali tak lebih baik dari seorang pelacur.
Kalimat itu selalu mampu membuatku mual dan limbung tak
sadarkan diri. Untuk kemudian aku merutuki kodrat.. Lantas sistem dalam diriku
akan menegasi betapapun upaya pelacur mempertahankan hidup, patutkah mereka
dipersalahkan atas ketakadilan takdirnya? Aku tak habis pikir, bagaimana bisa ada
manusia yang terlahir sempurna, sebaliknya ada mereka yang tercipta dengan
kesempurnaan keburukannya.
Sudah kubilang kawan, bukankah kerap takdir bertindak tak adil? Bukan, ini bukan persoalan dosa seperti yang kau pikirkan atau dendam juga bukan pembalasan. Lebih tepatnya permainan yang perlu berakhir seri, barangkali. FAIR !!
Sudah kubilang kawan, bukankah kerap takdir bertindak tak adil? Bukan, ini bukan persoalan dosa seperti yang kau pikirkan atau dendam juga bukan pembalasan. Lebih tepatnya permainan yang perlu berakhir seri, barangkali. FAIR !!
Fenny Wahyuni
Menanggal, Surabaya 28th August 2013
No comments:
Post a Comment