Friday

Haru



aku tak terharu lagi
sejak ibu tak mendekapku penuh kebanggaan yang ranum
aku tak terharu lagi
sejak bising kebencian tak reda dengan maaf juga santun

keharuan menawan
ketika Bung Karno atas nama bangsa
lantang berteriak ‘Merdeka !’

keharuan menawan
ketika serdadu musuh dengan senjatanya menyerang
kita selalu punya keberanian, rebut kembali kebebasan

aku rindu keharuan
kala hujan menyejukkan bumi
setelah gersang berlapis bulan

aku rindu keharuan
kala Rendra dengan sajaknya
bermimpi dunia pembebasan, cinta juga surga segala agama

aku ingin terharu
meresapi damai yang hangat terhimpun
aku ingin terharu
melihat apapun, siapapun tak lagi takut tersenyum

kita manusia dengan rasa, yang mudah terharu..



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUvggmCi12YZVvM9Z_lwG1OzHa40a8OZNyS1Kbj0mRoywOgKnftw1Ak6Zwsh-I93389zMpjmAXjMKM_MqTEfnMOCtGEHus9SKjbQIe5k_0L02Pw6v-q4URybwcrfBiToglaiQg8adqEJfJ/s1600/tumblr_mi9okcLwC91rx4qrno1_500.jpg

Fenny Wahyuni,
Menanggal, 20 Juni 2014
*Inspired by Subagio Sastrowardoyo

No comments:

Akhir November 2025 - Minggu yang Muram

Seminggu belakangan ini aku merasa ada yang berubah dari diriku. Bukan perubahan yang keras atau tiba-tiba— lebih seperti pergeseran halus y...